Kunker DPR Komisi X ke Unimed : Menyerap Permasalahan yang Dihadapi PTN dan PTS




Anggota Komisi X DPR-RI melakukan kunjungan kerja ke Unimed saat didampingi Rektor Prof Syamsul Gultom foto bersama.




MEDAN | incomenews.id, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan kunjungan kerja PANJA Perguruan Tinggi ke Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan tujuan untuk menyerap masukan mengenai penerapan standar nasional pendidikan tinggi dan permasalahan yang dihadapi PTN dan PTS dalam menerapkan standar nasional pendidikan tinggi. 

    Humas Unimed Dr Surip menjelaskan, pertemuan tersebut digelar di Ruang Sidang A Gedung Biro Rektor Pusat Administrasi lt.3, Kamis (26/1/2023).


Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Tim PANJA Dr Dede Yusuf ME ST M.I.Pol, Wakil Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti SS MM,  Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan, Putra Nababan, Dra Adriana Dondokambey, Puti Guntur Sukarno, Ferdiansyah, Hj Hikmatul Aliyah, Elnino M. Husein, Ir H Nuroji, Prof Dhojar Arifin Husin, Martina, Ratih Megasari Singkarru, Hj Ledia Hanifa, Dr Fahmi Alaydroes, dan Hj Elliza Saaduddin Djamal, Tim Sekretariat pendamping Komisi X DPR RI, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktiristek Prof Dr Ir M Faiz Syuaib MAgr, serta tamu undangan Wakil Rektor II dan IV USU, Kepala LLDIKTI Wilayah I,  Rektor PTS dan Direktur Polmed.

   Rektor Unimed Prof Syamsul Gultom menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pimpinan dan seluruh anggota Komisi X DPR RI yang telah menunjuk Unimed sebagai tujuan dan tempat kegiatan Kunker Panja Perguruan Tinggi. “Kita sama-sama berharap, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita terutama dalam mengembangkan tata kelola dan kualitas sistem pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas tahun 2045,” kata Prof Syamsul.


Rektor berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan sesuai harapan, terutama dalam meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia. 


“Semoga Pengelolaan PTN dan PTS di Indonesia akan semakin baik dan bermutu sesuai amanah undang-undang  Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012 dan Permendikbudristek No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Sehingga akan lahir generasi muda yang membanggakan bangsa dan negara, serta mendukung daya saing bangsa Indonesia di kancah dunia,” kata Prof Syamsul.


Ketua Panja Dr Dede Yusuf dalam sambutannya menyampaikan bahwa diadakan kunker ini berlandaskan dari kekhawatiran melihat data statistik dimana kesempatan pengenyam perguruan tinggi sangat sedikit hal ini dikarenakan banyak orang yang tidak menganjurkan untuk melanjutkan ke perguran tinggi. 

    Dede mengatakan permasalahan tersebesar lainnya adalah daya serap pekerjaan di dunia kerja, dunia usaha dan dunia industri juga sangat sedikit yang terserap hanya 18.000 ribu orang ketika ditelusuri mahasiswa banyak yang merasa salah jurusan atau merasa bukan passionnya. “Kami menelusuri apa masalahnya apakah karena PTN-BH atau dikarenakan banyak peserta didik yang muda yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang kuliah. Fenomena ini terjadi di Indonesia dimana banyak anak muda bermain tiktok karena dari sini mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari sarjana. Karena itu kami ingin mendengar permasalahan langsung permasalahan apa yang dihadapi di lapangan mulai dari sistem pengelolaaan, akreditasi, peningkatan tenaga pengajar dan sarana prasarana. Semoga dari Rekomendasi yang dikeluarkan dapat membantu perguruan tinggi di Indonesia untuk lebih maju lagi,” kata Dr Dede Yusuf.(WM02)